Jakarta, CNBC Indonesia – Sanksi Amerika Serikat (AS) ke industri semikonduktor China selama beberapa tahun belakang telah memicu Beijing untuk membangun kemandirian teknologi.
Popularitas kecerdasan buatan (AI) telah memicu China makin kencang berkompetisi dengan AS untuk memimpin industri tersebut.
Sejauh ini, Nvidia asal AS telah memimpin dengan produk graphic processing unit (GPU) canggihnya. Sebab, Nvidia merancang komponen hardware inti untuk melatih model AI besar seperti ChatGPT dari OpenAI.
Hal ini membuat saham Nvidia naik gila-gilaan. Bahkan, harta kekayaan CEO Jensen Huang ikut melonjak menjadi US$ 101,1 miliar (Rp 1.547 triliun) dan menempati posisi ke-15 sebagai orang terkaya di dunia menurut daftar Forbes Real-Time Billionaires.
Nvidia bisa mengirimkan beberapa model chip lawas ke China. Sementara model-model tercanggih telah diblokir melalui kebijakan pemerintahan Joe Biden.
Hal ini tak membuat China ciut. Berikut beberapa raksasa teknologi China yang berupaya melawan dominasi Nvidia dan AS, dikutip dari CNBC International, Rabu (18/9/2024):
Huawei
Perusahaan yang bermarkas di Shenzhen ini merancang prosesor Ascend untuk data center AI. Huawei menjual chip tersebut sebagai bagian dari server yang digunakan pada data center yang melatih model AI.
AI server-nya sendiri bernaung di bawah brand bernama Atlas. Saat ini, Huawei tengah mengembangkan chip generasi berikutnya yang disebut Ascend 910C yang digadang-gadang akan berkompetisi dengan chip Nvidia H100, menurut WSJ.
Alibaba dan Baidu
Alibaba dan Baidu sama-sama membeli chip dari Nvidia, tetapi secara paralel mengembangkan semikondukter untuk proses AI.
Baidu merancang chip sendiri untuk digunakan pada server dan mobil otomotif dengan nama brand Kunlun. Sementara unit desain semikonduktor Alibaba bernama T-Head dan telah mengembangkan chip bernama Hanguang 800.
Biren Technology
Seperti Nvidia, Biren Technologi juga merancang GPU dan memiliki platform pengembangan software untuk membangun aplikasi di atas hardware. Chip ini merupakan bagian dari seri produk Bili yang dirancang untuk data center pelatihan AI.
Cambricon Technologies
Perusahaan ini merancang beragam tipe semikonduktor, mulai untuk melatih model AI, hingga menjalankan aplikasi AI di perangkat.
Moore Threads
Perusahaan yang berdiri pada 2020 ini mengembangkan GPU yang dirancang untuk melatih model AI besar. Perusahaan juga memiliki unit MTT KUAE yang merupakan produk data center berisi GPU miliknya.
Perusahaan ini dibekingi ByteDance yang merupakan pemilik TikTok. Selain itu, Sequoia dan GGV Capital juga merupakan investornya.
Enflame Technology
Startup ini memposisikan diri sebagai alternatif Nvidia di China. Fokus perusahaan adalah merancang chip untuk data center untuk melatih dan memroses AI.
Tencent merupakan salah satu investor Enflame.
(fab/fab)