Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan Israel setelah berhasil melacak lokasinya melalui operasi intelijen selama bertahun-tahun. Israel mencoba menembus Hizbullah sejak perang tahun 2006, namun baru berhasil pada tahun 2012 ketika kelompok militan itu turut campur dalam konflik Suriah.
Dari informasi yang diunggah oleh Hizbullah tentang pejuang yang tewas di Suriah, Israel berhasil menyusun profil organisasi tersebut. Mereka meretas komunikasi kelompok termasuk telepon istri para anggota dan mengawasi pergerakan pemimpin melalui kamera pengintai dan odometer mobil.
Israel akhirnya berhasil melancarkan serangan yang membunuh Nasrallah dengan mengirim 80 ton bom penghancur bunker ke tempat persembunyiannya. Sebelumnya, Israel telah membombardir Beirut saat Nasrallah menuju bunker komando dan kendali.
Israel diyakini sebagai pelaku di balik ledakan pager Hizbullah di Lebanon dan berhasil menjatuhkan pemimpin kelompok militan tersebut.