Raksasa chip Nvidia telah mengalahkan Microsoft menjadi perusahaan paling bernilai ke-2 di dunia. Posisinya hanya satu peringkat di bawah Apple.
Sepanjang bulan lalu, saham Nvidia telah melonjak 25% dan diprediksi akan mencapai rekor tertinggi pada musim laporan kinerja beberapa pekan ke depan.
Hal ini disokong popularitas teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kian masif. Beberapa klien besar seperti Meta, Microsoft, dan Alphabet, bersiap memesan lebih banyak chip GPU canggih Nvidia.
Saat ini, kekayaan CEO Nvidia Jensen Huang tercatat senilai US$ 117,7 miliar atau setara Rp 1.833 triliun dan menduduki posisi orang terkaya ke-11 di dunia, menurut daftar Forbes Real-Time Billionaires.
Pada Agustus lalu, Nvidia melaporkan kinerja fiskal kuartal kedua (Q2) yang melonjak 122% secara tahun-ke-tahun (yoy). Pemasukan bersihnya naik lebih dari 2 kali lipat menjadi US$ 16,6 miliar atau Rp 258,5 triliun.
Nvidia juga memberikan panduan kinerja melebihi ekspektasi pasar pada kuartal saat ini. Bahkan, Huang optimistis chip AI teranyar Blackwell mampu berkontribusi terhadap beberapa miliar dolar ke pemasukan perusahaan.
Permintaan yang besar dari para raksasa teknologi juga membuat Nvidia mengantisipasi peningkatan penjualan untuk chip Hopper di dua kuartal ke depan. Chip Hopper saat ini sudah tersedia di pasaran dan merupakan generasi pendahulu Blackwell.
“Kami melihat Nvidia terus menjadi pemimpin pada pasar pelatihan AI dan chip untuk aplikasi data center,” kata analis Mizuho.
Ia memprediksi Nvidia saat ini meraup pangsa pasar chip AI sebesar 95%. Analis memasang target harga saham US$ 140 untuk Nvidia. Namun, ada potensi risiko pembatasan dari China, di tengah panasnya geopolitik global.