Elon Musk, pendiri dan CEO SpaceX, bisa meraih keuntungan besar dengan harga saham perusahaannya yang diprediksi akan melonjak. Sebuah laporan dari Futurism yang dikutip dari Bloomberg menyebut bahwa sekelompok pegawai dan investor saat ini tengah melakukan tender offer untuk menjual saham mereka di SpaceX dengan valuasi perusahaan mencapai US$ 350 miliar (Rp 5.574 triliun). Dengan valuasi ini, SpaceX menempati posisi sebagai perusahaan tertutup termahal di dunia, melampaui ByteDance, perusahaan induk TikTok, yang valuasinya diperkirakan sekitar US$ 300 miliar (Rp 4.777 triliun).
Elon Musk sendiri saat ini memiliki sekitar 42 persen saham SpaceX, yang artinya kekayaan Musk dapat terus berkembang setelah transaksi tender offer selesai. Kekayaan Musk diperkirakan akan mencapai US$ 350 miliar, sejajar dengan valuasi SpaceX. Namun, meskipun valuasi SpaceX dianggap tinggi, pendapatannya pada tahun 2023 hanya sekitar US$ 8,7 miliar, jauh di bawah pendapatan ByteDance yang mencapai US$ 110 miliar pada tahun yang sama.
Investor tertarik pada saham SpaceX karena perusahaan tersebut menjadi mitra NASA yang terdekat untuk peluncuran pesawat antariksa. SpaceX telah menjadi andalan NASA dengan roket Falcon 9 dan pesawat Crew Dragon untuk misi antariksa. Selain kontrak dengan pemerintah, SpaceX juga memiliki Starlink, layanan internet berbasis orbit Bumi rendah (LEO) yang telah beroperasi di banyak negara, termasuk Indonesia. NASA juga menantikan misi perjalanan ke Bulan dengan roket Starship buatan SpaceX.
Keberhasilan SpaceX dalam industri antariksa membuat valuasi perusahaan ini melonjak, dan dengan potensi yang dimiliki, Elon Musk diprediksi akan semakin kaya dalam waktu dekat. Temukan informasi terkait di sumber berikut.