Apple memperkenalkan MagSafe pada seri iPhone 12, sebuah teknologi pengisian daya nirkabel berbasis magnet yang terus ada dalam seri iPhone hingga seri terbaru, iPhone 16. MagSafe memungkinkan pengguna untuk memasang case HP dengan sambungan magnet yang terhubung ke alat pengisian daya. Tren ini mulai diikuti oleh pabrikan HP Android seperti Infinix dengan Infinix Note 40. Selain itu, Samsung juga dikabarkan akan menggunakan teknologi pengisian daya magnet pada seri Galaxy S25 yang akan diluncurkan pada tahun 2025.
Rumor ini berasal dari tipster terkenal Ice Universe. Pengisian daya berbasis magnet menggunakan standar Qi2 yang dirilis oleh Wireless Power Consortium (WPC), yang diikuti oleh Apple, Google, Samsung, dan perusahaan lainnya. Standar Qi2 bertujuan untuk menciptakan pengisian daya nirkabel yang lebih cepat dan efisien dengan cincin magnet di dalam perangkat untuk sambungan ke charger nirkabel dan aksesori magnetik lainnya, serupa dengan MagSafe pada iPhone.
Jika rumor tentang Samsung Galaxy S25 mengadopsi pengisian daya magnet berbasis Qi2 benar, maka ini akan menjadi ponsel Android flagship pertama yang melakukannya. Diharapkan ponsel ini tidak hanya memiliki fitur yang serupa dengan MagSafe milik Apple tetapi juga kinerja yang tak kalah. Rumor spesifikasi dari TechRadar menyebutkan bahwa Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra memiliki spesifikasi masing-masing, seperti layar AMOLED berbagai ukuran, chipset Snapdragon 8 Elite, kamera berkualitas tinggi, baterai berkapasitas tinggi, dan varian penyimpanan yang berbeda.
Selain ketiga varian tersebut, Galaxy S25 juga diisukan akan menghadirkan varian Slim yang lebih tipis dengan kamera setara dengan varian Ultra. Semua bocoran ini tentu masih harus ditunggu konfirmasi resmi saat peluncuran seri Galaxy S25 yang dijadwalkan pada 31 Januari 2025.