Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

“Starlink Indonesia Berhadapan Kritik: Penemuan Menjanjikan”

“Starlink Indonesia Berhadapan Kritik: Penemuan Menjanjikan”

Starlink telah resmi masuk ke Indonesia, menjadi topik pembicaraan utama sepanjang tahun lalu, menandai langkah penting dalam dunia teknologi. Starlink sebelumnya sudah diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia pada tahun lalu, dengan layanan yang dijadwalkan akan tersedia mulai tahun 2024 dengan tagline ‘Starting in 2024’. Pemesanan layanan tersebut pun telah dibuka, dengan biaya deposit sebesar US$9 per order yang kemudian akan dikembalikan. Menteri Komunikasi dan Informatika pada waktu itu, Budi Arie Setiadi, mengonfirmasi bahwa Starlink telah menjalani uji coba di Ibu Kota Nusantara setelah perayaan Idul Fitri.

Layanan internet berbasis satelit Starlink telah memasuki pasar Indonesia dengan harga paket residensial mulai dari Rp 750 ribu, serta paket Jelajah seharga Rp 990 ribu. Selain itu, penjualan perangkat Starlink dihargai sekitar Rp 7,8 juta, dengan penawaran diskon yang telah tersedia. Meskipun Starlink hanya mempekerjakan tiga orang di Indonesia, investasi perusahaan ini mencapai Rp 30 miliar, menurut informasi yang diungkapkan oleh Bahlil Lahadalia pada pertemuan dengan Komisi VI DPR.

Namun, kehadiran Starlink di Indonesia tidak lepas dari kritik dan debat. Beberapa operator lokal menginginkan perlakuan yang adil antara Starlink dan pesaing lokalnya. Namun, pemerintah menjamin bahwa tidak ada perlakuan khusus bagi Starlink dan perusahaan tersebut wajib mematuhi regulasi yang berlaku. Terkait layanan baru Direct-to-Cell, Starlink belum bermitra dengan operator seluler Indonesia untuk mengimplementasikannya di Indonesia, namun layanan tersebut akan bertahap diluncurkan dalam beberapa tahun mendatang. Serangkaian perdebatan dan studi telah dilakukan terkait dampak sosial, ekonomi, dan regulasi atas kehadiran Starlink di Indonesia, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dan pihak terkait.