Stellantis, raksasa otomotif, memutuskan untuk menutup pabrik van Vauxhall di Luton, mengundang kekhawatiran untuk sekitar 1.100 pekerja yang terancam kehilangan pekerjaan. Keputusan ini disambut dengan kekecewaan dan rasa dikhianati oleh para pekerja, dengan Serikat pekerja Unite mengecam keputusan tersebut sebagai “aib besar” dan “pengkhianatan”. Stellantis berencana untuk berfokus pada fasilitas Ellesmere Port di Cheshire, yang telah mengalami transformasi senilai £100 juta untuk memproduksi kendaraan listrik. Meskipun Stellantis menjanjikan investasi tambahan sebesar £50 juta untuk memperluas kapasitas Ellesmere Port, banyak yang meragukan klaim perusahaan tersebut. Latar belakang drama ini adalah mandat Zero Emission Vehicle (ZEV) di Inggris, yang telah menimbulkan ketidakpastian bagi pekerja di Luton. Meskipun Stellantis berharap dapat memindahkan beberapa pekerja ke Ellesmere Port, masa depan pekerja masih belum jelas. Konsekuensi dari mandat ZEV terus menimbulkan kekhawatiran bagi Stellantis, sementara para pekerja di Luton harus menghadapi realitas yang suram.
Stellantis Tutup Pabrik Vauxhall di Luton: Dampak dan Solusi

Read Also
Recommendation for You

Lewis Hamilton, pembalap Formula 1 tujuh kali juara dunia, telah menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan mobil…

Eksperimen sebuah YouTuber telah menarik perhatian publik terhadap keamanan sistem Full Self-Driving (FSD) Tesla. Dalam…

Pasar kendaraan listrik semakin berkembang di seluruh dunia dengan berbagai strategi yang diambil oleh perusahaan…

Penurunan penjualan Tesla dapat membawa keuntungan bagi pesaingnya seperti General Motors (GM) dan Hyundai. Namun,…