Peter Rawlinson, CEO dan CTO Lucid Motors, memiliki pandangan yang luas tentang masa depan perusahaan mobil listriknya. Selain menyusun mobil, ia menginginkan Lucid Motors untuk lebih fokus pada lisensi teknologi. Dalam sebuah wawancara di San Francisco, Rawlinson menggambarkan visinya bahwa Lucid akan menjadi seperti Intel di dalam laptop, hadir di dalam mobil produsen lain seperti Honda dan Toyota.
Rawlinson melihat potensi besar dalam menjual powertrain mobil listrik kepada produsen mobil lain sebagai cara untuk mempromosikan teknologi Lucid. Meskipun belum ada jadwal pasti, ia menegaskan bahwa penjualan mobil Lucid bertujuan untuk memasarkan teknologi yang mereka kembangkan.
Lucid Motors memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan produksi hingga 1 juta mobil per tahun pada awal tahun 2030-an. Dengan teknologi canggih yang mereka implementasikan, mobil-mobil Lucid menjadi penanda yang menarik bagi industri mobil listrik. Sebagai contoh, sedan Air yang diluncurkan pada tahun 2021 dapat menempuh jarak lebih dari 500 mil dengan baterai penuh, melampaui kemampuan Tesla pada saat itu.
Rawlinson menekankan pentingnya efisiensi energi dalam mobil listrik, dengan fokus pada konsep “mil per kilowatt-jam.” Dia melihat potensi besar dalam peningkatan efisiensi untuk menentang pesaing dan mengurangi biaya produksi. Lucid Motors juga telah menarik minat produsen mobil lain, seperti Aston Martin, yang telah menandatangani kesepakatan senilai 450 juta dolar AS untuk menggunakan teknologi Lucid dalam mobil listrik mereka.
Dengan visi yang kuat dan strategi yang terencana dengan baik, Lucid Motors siap untuk menghadapi perubahan lanskap kebijakan industri mobil listrik. Rawlinson yakin bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh penjualan mobil, tetapi juga dari lisensi teknologi yang mereka tawarkan kepada produsen lain. Dengan demikian, Lucid Motors terus mengembangkan inovasi dan teknologi canggih untuk mendominasi pasar mobil listrik di masa depan.