Perusahaan otomotif China, BYD, mengumumkan rencana pengembangan teknologi kendaraan otonom dengan DeepSeek. Sementara itu, harga saham Tesla, perusahaan otomotif Amerika Serikat, mengalami penurunan hingga 6% selama lima hari berturut-turut. Penurunan tersebut membuat kapitalisasi pasar Tesla turun lebih dari US$ 200 miliar (Rp 3,2 triliun). DeepSeek akan menyediakan sistem mirip Autopilot dalam sebagian besar mobil baru BYD. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan ketertinggalan Tesla di pasar dan kekhawatiran investor terkait potensi akuisisi OpenAI oleh Elon Musk. BYD, pesaing Tesla dalam mobil listrik, akan melengkapi 21 model baru mereka dengan sistem pengemudi otomatis. Sementara Tesla masih memerlukan pengemudi manusia untuk mengemudi vehiclenya. Musk berencana meluncurkan sistem pengemudi otomatis penuh dalam layanan berbagi tumpangan tanpa pengemudi di Austin, Texas, Juni 2025. Persaingan antara Waymo, Tesla, dan perusahaan China dianggap sebagai pendorong komersialisasi layanan robotaxi.
Tanda Kehancuran Tesla: China Biang Kerok?

Read Also
Recommendation for You

Modus penipuan terbaru yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah catphishing, sebuah gabungan dari catfishing dan…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan terbaru dalam negosiasi dengan TikTok, dengan memastikan kontrol algoritma…

Keberadaan alien kembali menjadi topik hangat setelah para astronom mendeteksi objek asing yang bergerak menuju…

Memori ponsel yang selalu penuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah banyaknya aplikasi…