Berita  

Perang Malah Panas: China Balas Dendam Blokir Amerika

Amerika Serikat terus menerapkan kebijakan pembatasan ekspor dan peningkatan tarif untuk menahan dominasi China dalam pengembangan industri teknologi. Sebagai respons, China juga melakukan tindakan balas dendam dengan memblokir akses mineral penting ke AS dan sekutunya. Baru-baru ini, perusahaan China menghentikan ekspor alat yang digunakan dalam pengembangan baterai logam lithium untuk kendaraan listrik. Langkah ini merupakan bagian dari rencana Beijing untuk mengontrol ekspor baterai dan lithium. Perusahaan Jiangsu Jiuwu Hi-Tech mengumumkan penghentian ekspor alat filtrasi pada bulan lalu, yang dikenal sebagai ‘sorbent’, mulai 1 Februari 2025. China menjadi produsen sorbent terbesar di dunia yang sangat penting dalam ekstraksi lithium. Meski skala pasarnya sulit diukur karena pembatasan data dari pemerintah China. Keputusan perusahaan Jiangsu menunjukkan implementasi ancaman dari Beijing yang diumumkan sebelumnya. Regulasi yang belum final dan masih berupa proposal mengharuskan perusahaan mendapatkan lisensi khusus dari pemerintah untuk menjual teknologi baterai dan lithium ke luar negeri. Meskipun perusahaan lain seperti Sunresin New Materials juga sedang bernegosiasi dengan pemerintah terkait aturan baru tersebut, Jiangsu dan Sunresin tidak memberikan tanggapan terkait isu ini.