Sebuah firma hukum yang mewakili Tesla dan Elon Musk telah mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) di Delaware, Amerika Serikat, untuk mengubah hukum di negara bagian tersebut. RUU ini merupakan bagian dari strategi baru Elon Musk untuk meningkatkan kekayaannya. Jika disahkan, aturan yang dirancang oleh Richards, Layton & Finger (RLF) akan memungkinkan pengembalian paket gaji CEO Musk tahun 2018 di Tesla yang mencapai puluhan miliar dolar dalam bentuk opsi saham. RLF telah mengonfirmasi keterlibatannya dalam proses pembuatan aturan tersebut.
Menurut RLF, perubahan undang-undang diperlukan untuk mempertahankan prinsip-prinsip penting dalam bisnis perusahaan di Delaware dan memastikan negara tersebut tetap menjadi tujuan utama untuk pendirian perusahaan. RUU tersebut telah diperkenalkan di Majelis Umum Delaware dan harus disetujui oleh dua kamar legislatif dan Gubernur Matt Meyer sebelum menjadi undang-undang. Namun, profesor hukum perusahaan Brian JM Quinn dari Boston College mencatat bahwa RUU tersebut tidak melalui prosedur normal yang biasanya ada dalam perubahan hukum perusahaan Delaware.
Setelah kabar mengenai RUU tersebar, Sekretaris Negara Bagian Delaware menyatakan bahwa Gubernur Matt Meyer telah diminta untuk meninjau kembali RUU yang diusulkan. Paket gaji besar yang diberikan kepada Musk oleh Tesla pada tahun 2018, yang mencapai nilai maksimum sebesar US$55,8 miliar, telah diperintahkan dibatalkan oleh Pengadilan Delaware pada 2024. RUU yang diusulkan dapat mengubah klasifikasi Musk sebagai “pengendali” Tesla karena syarat baru yang diajukan oleh undang-undang yang diusulkan.
Transaksi-transaksi seperti transaksi privat, merger, akuisisi, dan kebijakan kompensasi dewan direksi dan eksekutif juga akan dipengaruhi oleh RUU tersebut. Overall, inisiatif hukum ini menandai langkah baru yang diambil oleh Tesla dan Elon Musk untuk mendorong pertumbuhan kekayaan dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.