PortalBeritaTribun.net adalah situs berita yang berfokus pada penyajian informasi terkini dan terpercaya

Ngabuburit dengan Pacar: Perspektif Islam

Menunggu waktu berbuka puasa di bulan Ramadan, tradisi ngabuburit menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang. Aktivitas ini sering diisi dengan berbagai kegiatan, seperti berburu takjil, berjalan-jalan, atau sekadar berkumpul bersama teman dan keluarga. Ngabuburit menjadi kegiatan orang-orang mengisi waktu sore, kebanyakan untuk mengalihkan perhatian dari rasa lapar dan haus hingga waktu berbuka tiba. Secara umum, Islam tidak melarang aktivitas ngabuburit selama kegiatan yang dilakukan tidak bertentangan dengan syariat. Mengisi waktu menjelang berbuka dengan hal-hal positif, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, atau mengikuti kajian agama, sangatlah dianjurkan untuk menambah nilai pahala puasa.

Pacaran dalam konteks hubungan antara pria dan wanita yang belum terikat pernikahan yang sah, tidak diajarkan dalam agama Islam. Islam menekankan pentingnya menjaga hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram untuk mencegah perbuatan yang mendekati zina atau maksiat. Meskipun ngabuburit bersama pacar tidak secara langsung membatalkan puasa, namun hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan pahala puasa. Melansir dari laman nuonline, Abu al-Hasan Taqiyyuddin as-Subki dalam Fatawi-nya menjelaskan terkait pahala puasa sebagai berikut.

Dapat disimpulkan bahwa ngabuburit bersama pacar yang belum halal tidak dianjurkan, karena dapat menjerumuskan pada perbuatan yang mendekati zina dan mengurangi pahala puasa. Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk mengisi waktu menjelang berbuka dengan kegiatan yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga ibadah puasa kita menjadi lebih bermakna dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Source link