NASA telah membuat penemuan menakjubkan dengan menemukan air di luar angkasa, memberikan kemungkinan adanya tanda kehidupan alien pertama. Para peneliti NASA mengambil sampel dari asteroid Bennu dalam misi OSIRIS-REx dan menemukan senyawa residu dari air cair yang telah menguap. Tim McCoy, penulis utama penelitian dari Museum Sejarah Alam Nasional Smithsonian, menjelaskan bahwa senyawa tersebut berasal dari endapan penguapan larutan air garam, yang juga mengandung natrium karbonat dan 11 senyawa lainnya.
Temuan ini menandakan adanya air cair dalam asteroid Bennu atau asteroid induknya. Dengan ukuran yang sangat besar, asteroid tersebut akhirnya terpecah menjadi potongan kecil selama 65 juta tahun. Asteroid ini terbentuk dari es yang mencair akibat panas dari regolith asteroid selama ribuan tahun, menyebabkan penguapan air dan kehancuran asteroid serta mewariskan senyawa kepada penerusnya. Dengan temuan ini, NASA bisa memberikan informasi tentang keberadaan tanda kehidupan pertama di asteroid yang memiliki lingkungan yang mendukung perkembangan senyawa organik.
Temuan ini juga memberikan petunjuk mengenai tempat asal asteroid pendahulu Bennu, di luar garis salju Tata Surya di mana gas dan debu awalnya mengelilingi bintang baru. Adanya senyawa es di asteroid mengindikasikan bahwa asteroid ini terbentuk di luar garis salju Tata Surya. Peneliti juga memperkirakan keberadaan air garam yang sama di tempat-tempat lain di alam semesta seperti Enceladus dari Saturnus dan Ceres dari Mars. Dengan temuan ini, NASA memberikan wawasan yang menantang dan mendalam mengenai asal usul kehidupan di alam semesta.
