CEO Nissan, Makoto Uchida, telah mengumumkan pengunduran dirinya, dan Ivan Espinosa akan menggantikan posisinya mulai 1 April. Perubahan manajemen ini dilakukan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan menengah Nissan serta menyiapkan perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang. Dengan keluarnya Uchida, rumor tentang pembicaraan merger antara Nissan dan Honda kembali mencuat. Meskipun Honda awalnya bersedia untuk merundingkan merger dengan Nissan, namun dengan syarat negosiasi dilakukan setelah Uchida mundur. Saat ini, Nissan tidak membahas kemungkinan merger dengan Honda dalam pertemuan dewan direksi terbaru.
Selama masa negosiasi merger, Honda mengubah pendiriannya untuk membentuk Nissan sebagai anak perusahaan dan bukan sebagai perusahaan induk gabungan sebagaimana diuraikan dalam MoU sebelumnya. Meskipun belum jelas apakah Nissan akan melanjutkan pembicaraan dengan Honda, perusahaan ini menghadapi tantangan besar dalam upaya untuk kembali ke jalur kesuksesan. Dalam rencana restrukturisasi yang diumumkan Nissan, terdapat pemutusan hubungan kerja sebanyak 9.000 karyawan dan pengurangan kapasitas produksi global sebesar 20%. Pabrik di Thailand akan menjadi yang pertama ditutup di kuartal pertama tahun fiskal 2020, diikuti oleh dua pabrik lainnya yang akan tutup pada tahun 2025 dan 2026. Selain itu, Nissan juga akan mengurangi jam kerja di pabrik-pabriknya di Amerika Serikat.
Perubahan lain yang dilakukan Nissan adalah pengurangan waktu pengembangan mobil generasi berikutnya dari 37 bulan menjadi 30 bulan, dengan harapan dapat menghemat biaya pengembangan. Dengan keterlibatan Ivan Espinosa sebagai CEO baru, Nissan berharap dapat mengatasi tantangan finansial dan bersaing di pasar otomotif yang semakin kompetitif. Meskipun masa depan kerjasama dengan Honda masih belum jelas, Nissan secara keseluruhan memasuki fase yang menantang dan akan menghadapi banyak perubahan dalam beberapa tahun mendatang.