PortalBeritaTribun.net adalah situs berita yang berfokus pada penyajian informasi terkini dan terpercaya
Berita  

Update Kiamat Driver Online: Wabah Makin Menyebar

Kendaraan otonom tanpa awak, atau dikenal sebagai kendaraan otonom (AV), semakin populer dengan Waymo milik Alphabet sebagai salah satu perusahaan yang memimpin dalam ekspansi layanan taksi otonom di Amerika Serikat. Pada Selasa (11/3), Waymo mengumumkan ekspansi layanan mereka ke area yang lebih luas di sekitar San Francisco Bay Area. Layanan ini kini mencakup kota-kota seperti Mountain View, Los Altos, Palo Alto, dan Sunnyvale, California.

Waymo pertama kali memperkenalkan layanan mereka di San Francisco pada bulan Juni dengan cakupan area yang terbatas. Dalam pernyataannya, Product Chief Waymo, Saswat Panigrahi, menyebut pembukaan layanan taksi otonom di Silicon Valley sebagai pencapaian penting bagi perjalanan perusahaan di Bay Area.

Tidak hanya Waymo, pesaingnya seperti Tesla dan Zoox juga sedang dalam tahap uji coba dan pengembangan untuk membawa layanan taksi otonom ke jalan raya. Sebelum ekspansi ini, Waymo telah melayani lebih dari 200.000 perjalanan berbayar per minggu di area San Francisco, Los Angeles, dan Phoenix.

Di sisi lain, China menjadi salah satu negara yang paling ambisius dalam mengembangkan proyek kendaraan otonom, termasuk robotaxi. Baidu dan CATL berkolaborasi untuk mengembangkan kendaraan tanpa sopir yang kompetitif. Dengan percepatan inovasi di China, perusahaan seperti Apollo Go dan Pony.ai berencana untuk mengoperasikan ribuan robotaxi di berbagai kota.

Namun, ekspansi robotaxi ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan sopir taksi konvensional. Di China, banyak sopir online mengkhawatirkan kehilangan pekerjaan akibat perkembangan teknologi ini. Diskusi tentang dampak robotaxi terhadap industri taksi menjadi topik hangat di media sosial, seperti yang dialami oleh sopir yang merasakan ancaman keberlangsungan mata pencarian mereka.

Dengan tren pengembangan kendaraan otonom yang semakin pesat, hal ini menimbulkan tantangan baru tidak hanya dalam hal teknologi, tetapi juga dalam aspek sosial dan ekonomi. Langkah perusahaan-perusahaan tersebut perlu diimbangi dengan persiapan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap pekerjaan tradisional di industri transportasi.

Source link