Berita  

Boikot Tesla: Elon Musk Blak-blakan Teriak Konspirasi

Gerakan boikot yang disebut ‘Tesla Takedowns’ telah melanda showroom Tesla di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS). Masyarakat AS melakukan aksi ini dengan membuang saham Tesla dan bahkan menjual mobil Tesla yang mereka miliki. Aksi protes ini timbul sebagai bentuk ketidaksetujuan terhadap sikap politik Elon Musk, kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE).

Perlawanan masyarakat terhadap Musk dimulai setelah ia melakukan pemangkasan besar-besaran di lembaga pemerintah, yang berdampak pada pemecatan PNS, penghapusan program federal, dan rencana konsolidasi lembaga pemerintah. Meskipun demikian, Musk tetap mengarahkan kontrak pemerintah ke bisnis-bisnisnya, yang menuai kritik atas pose kontroversialnya ala Nazi.

Tanggapan Musk terhadap penyerangan di showroom Tesla disebutnya sebagai vandalisme yang di luar nalar. Ia mengatribusikan aksi ini sebagai bagian dari ulah para penganut paham kiri, meskipun ia mengaku terkejut dengan tingkat kebencian yang muncul dari pihak tersebut.

Protes ini telah menyebar di seluruh AS dan bahkan beberapa wilayah di luar AS. Sebelum gerakan ‘Tesla Takedown’, pengguna X milik Musk banyak yang beralih ke pesaingnya, BlueSky, setelah X dinilai sebagai alat propaganda Musk dalam mendukung Presiden AS Donald Trump.

Musk sendiri menegaskan bahwa Tesla adalah perusahaan yang menjunjung kedamaian dan tak pernah melakukan tindakan berbahaya. Ia juga melihat aksi protes dan vandalisme sebagai bagian dari konspirasi untuk melawan dirinya, dengan beberapa orang yang turut berdemo dianggap terlibat dalam penipuan.

Lebih lanjut, Musk juga menyinggung pemangkasan yang dilakukannya di lembaga pemerintah. Ia menyatakan bahwa orang-orang yang terlibat dalam penipuan dan pemerasan kemungkinan besar terlibat dalam aksi protes menentang dirinya. Musk percaya bahwa tindakan penyingkiran korupsi di pemerintahan oleh DOGE adalah salah satu alasan di balik serangan terhadap Tesla.

Source link