BMKG Mewaspadai Potensi Tsunami saat Arus Mudik Lebaran 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan tentang potensi tsunami di wilayah pesisir Indonesia selama arus mudik Lebaran 2025. Salah satu lokasi yang perlu diwaspadai adalah Jalan Underpass Lintas Selatan Bandara NYIA di Kulonprogo, Yogyakarta. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, underpass di daerah tersebut adalah zona rawan tsunami. BMKG mengusulkan skema buka-tutup lalu lintas pada underpass tersebut selama periode arus mudik Lebaran 2025, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi bahaya tsunami di area tersebut. Sistem buka-tutup harus dilakukan dengan hati-hati untuk mengurangi volume kendaraan yang melintasi underpass yang memiliki panjang 1,4 kilometer tersebut.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan, diperkirakan jumlah pemudik yang akan pulang kampung pada tahun ini akan meningkat menjadi 146,48 juta orang, setara dengan 52% dari total penduduk Indonesia. Prediksi arus mudik terbesar masih terjadi di Pulau Jawa, dengan puncak arus mudik pada 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 6 April 2025. BMKG menegaskan pentingnya skema buka-tutup yang lancar agar tidak terjadi kemacetan, yang dapat menghambat evakuasi saat terjadi tsunami. BMKG juga memastikan informasi terkait peringatan dini tsunami dan cuaca ekstrem disampaikan secara andal dengan menggunakan sumber daya meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang ada.
Dengan demikian, langkah pencegahan dan penanganan bencana tsunami di tengah arus mudik Lebaran 2025 menjadi perhatian utama BMKG dan pemerintah guna menjamin keselamatan masyarakat pada saat perjalanan mudik dan balik Lebaran yang berkaitan dengan keamanan dan kelancaran transportasi. Selain itu, peran serta masyarakat dalam memahami dan merespons ancaman bencana juga menjadi kunci penting dalam upaya mitigasi risiko bencana. Demikianlah beberapa langkah yang sedang dipersiapkan untuk menghadapi potensi tsunami selama arus mudik Lebaran 2025 di Indonesia.
