Rencana Van dan Truk Listrik GM-Hyundai: Berita Terbaru

Penurunan penjualan Tesla dapat membawa keuntungan bagi pesaingnya seperti General Motors (GM) dan Hyundai. Namun, kedua perusahaan tidak mengistirahatkan diri begitu saja. Mereka tampaknya menggandakan upaya dalam mengembangkan kendaraan listrik (EV) mereka dan bahkan bekerja sama untuk menciptakan model EV masa depan. Perlombaan untuk memimpin pasar EV tidak hanya sebatas mengalahkan Tesla, melainkan juga tentang menyaingi produsen mobil Cina yang semakin berpengaruh, untuk bersiap menghadapi potensi tarif dagang, dan untuk memperkuat posisi dalam persaingan global.

GM dan Hyundai telah melaporkan peningkatan penjualan kendaraan listrik mereka di AS, bahkan saat penjualan mobil listrik Hyundai seperti Santa Fe dan Tucson hybrid juga mengalami lonjakan. Meskipun GM terus berjuang di Cina dalam menghadapi produsen mobil lokal yang semakin dominan dalam kendaraan listrik canggih dan otomotif berbasis perangkat lunak. Di sisi lain, kehadiran Hyundai di Cina masih minim, namun dengan berkembangnya pasar kendaraan listrik Cina di berbagai negara, Hyundai dapat mengandalkan GM untuk memperluas operasinya secara internasional.

Kolaborasi antara GM dan Hyundai diyakini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan baterai generasi berikutnya hingga pembelian bersama atau pengembangan chip komputasi. Rencana tersebut juga mencakup kemungkinan Hyundai untuk menyediakan van listrik kepada GM dalam upaya menghadapi Ram ProMaster, Ford Transit, dan Mercedes-Benz Sprinter. Sebaliknya, GM dapat memasok truk menengahnya ke Hyundai. Kemitraan potensial ini juga bisa melibatkan pabrikasi kendaraan listrik dengan kapasitas besar di AS pada tahun 2028 dan lebih kedepannya.

Selain itu, Mitsubishi, produsen mobil Jepang, juga dikabarkan akan bekerja sama dengan Foxconn, perusahaan manufaktur kontrak asal Taiwan, untuk memproduksi mobil listriknya. Mitsubishi, yang sebelumnya tidak begitu berfokus pada mobil listrik, berencana meluncurkan model listrik baru di AS tahun depan, yang diperkirakan akan menjadi varian dari Nissan Leaf generasi berikutnya. Kolaborasi dengan Foxconn diharapkan dapat mempercepat pengembangan mobil listrik Mitsubishi dan menekan biaya produksi.

Dengan adanya kerjasama di antara produsen mobil ternama, seperti GM-Hyundai dan Mitsubishi-Foxconn, produsen mobil diharapkan dapat mengerahkan kekuatan bersama dalam menghadapi tantangan global dan memperkuat posisi mereka dalam pasar mobil listrik yang semakin berkembang. Hal ini juga membuktikan pentingnya kerjasama antar perusahaan dalam menghadapi perubahan regulasi atau kondisi pasar yang dinamis, sehingga mereka dapat tetap bersaing dan berkembang di era industri otomotif yang terus berubah.

Source link