Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, mengungkapkan bahwa para penjahat siber kini menggunakan jaringan frekuensi 2G untuk menyebarkan pesan SMS phising. Modusnya terjadi dengan mengirim SMS blast kepada korban, yang kemudian membuka link yang dikirim melalui pesan tersebut yang menjadikan jaringan kembali menjadi 4G. Penipuan semacam ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti Thailand, China, dan Hongkong. Terlepas dari beberapa negara yang sudah tidak menggunakan 2G, para pelaku tetap bisa melancarkan aksi penipuan ini karena beberapa handphone masih memiliki jaringan 2G. Pada kasus terkait, Bareskrim Polri berhasil menangkap dua Warga Negara Asing (WNA) asal China yang menggunakan modus penipuan dengan mengirim SMS phising ilegal. Mereka ditangkap di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Ditemukan perangkat rakitan fake BTS pada berbagai frekuensi seluler di dalam mobil yang digunakan oleh pelaku untuk melancarkan aksi penipuan mereka. Wayan menekankan bahwa para pelaku menggunakan mobil berjenis MPV untuk memancarkan sinyal dari rangkaian perangkat yang mereka rakit. Pada saat tim satgas melakukan pengawasan, mereka juga menerima SMS blast penipuan ketika masuk ke area operasi para pelaku, menunjukkan bahwa para pelaku berada dalam jarak terdekat. Keseluruhan informasi tersebut diungkapkan oleh Wayan Toni Supriyanto dalam konferensi pers Fake BTS yang diselenggarakan di Jakarta Pusat pada tanggal 25 Maret 2025.
WNA China Lancarkan Serangan SMS Bajak HP di SCBD: Tips Mengatasinya

Read Also
Recommendation for You
Modus penipuan terbaru yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah catphishing, sebuah gabungan dari catfishing dan…
Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan terbaru dalam negosiasi dengan TikTok, dengan memastikan kontrol algoritma…
Keberadaan alien kembali menjadi topik hangat setelah para astronom mendeteksi objek asing yang bergerak menuju…
Memori ponsel yang selalu penuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah banyaknya aplikasi…