Pemerintahan Trump baru-baru ini mengumumkan peningkatan tarif impor untuk barang-barang yang masuk ke Amerika Serikat, termasuk kendaraan. Negara-negara tertentu akan terkena dampak lebih besar, dengan tarif impor dari Cina mencapai 34% dan dari Uni Eropa mencapai 20%. Sebagai respons terhadap kebijakan tarif baru ini, berbagai produsen mobil telah merespons dengan langkah-langkah yang berbeda.
Beberapa produsen mobil telah merencanakan untuk menanggung biaya tarif tertentu, sementara yang lain mempertimbangkan untuk menaikkan harga kendaraan yang akan dibebankan kepada konsumen. Produsen mobil, seperti Aston Martin, BMW, dan Audi, telah memberikan tanggapan terhadap kebijakan tarif baru ini, dengan masing-masing menyampaikan strategi dan dampak yang mungkin terjadi pada produk mereka di pasar AS.
Misalnya, Audi, sebagai bagian dari Grup Volkswagen, menyatakan perhatiannya terhadap dampak tarif impor baru ini terhadap rantai pasokan dan jaringan produksi mereka di Amerika Serikat. Sementara itu, Ford telah meluncurkan program harga khusus dengan nama “Dari Amerika, Untuk Amerika” bagi para karyawan sebagai respons terhadap kebijakan tarif baru.
Selain itu, produsen mobil lainnya, seperti Hyundai/Genesis dan Nissan, juga telah memberikan tanggapan terhadap kebijakan tarif baru ini. Hyundai mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan menaikkan harga kendaraan mereka sebagai dampak dari tarif, dengan fokus pada investasi dan kapasitas produksi di Amerika Serikat. Sementara Nissan telah menurunkan harga beberapa model kendaraan mereka untuk mengatasi ‘lanskap pembelian mobil yang menantang’.
Sementara itu, Stellantis, perusahaan hasil penggabungan antara Fiat Chrysler dan PSA, telah menghentikan sementara produksi di beberapa pabrik mereka di Kanada dan Meksiko sebagai langkah awal dalam mengevaluasi dampak tarif impor baru ini. Produsen mobil lainnya, seperti Toyota dan McLaren, juga terus memonitor perkembangan terkait kebijakan tarif baru ini dan berusaha menemukan solusi yang tepat untuk menjaga daya saing mereka di pasar.
Dengan demikian, produsen mobil di seluruh dunia terus merespons kebijakan tarif impor baru dari Pemerintahan Trump dengan berbagai strategi dan langkah-langkah untuk mengoptimalkan dampaknya pada operasi dan penjualan mereka di pasar Amerika Serikat.