Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, terutama di kalangan usia produktif di perkotaan. PJK terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan arteri koroner karena endapan lemak dan kolesterol. Hal ini mengganggu suplai darah ke jantung dan berpotensi menyebabkan henti jantung mendadak. Arteri koroner adalah pembuluh darah penting yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung. Terdapat empat bagian utama arteri koroner, yaitu arteri koroner kanan, kiri, desendens anterior kiri, dan sirkumfleksa kiri.
Gejala penyakit jantung koroner dapat bervariasi, mulai dari nyeri dada hingga sesak napas. Beberapa faktor penyebab PJK meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, kebiasaan merokok, dan peradangan pada pembuluh darah. Faktor risiko yang meningkatkan seseorang terkena PJK termasuk usia lanjut, jenis kelamin pria, riwayat keluarga, gaya hidup tidak sehat, hipertensi, diabetes, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Lansia rentan terhadap PJK karena penurunan fungsi tubuh. Pencegahan PJK dapat dilakukan dengan gaya hidup sehat, seperti mengatur pola makan, berhenti merokok, mengelola stres, mengontrol tekanan darah, berolahraga, menjaga berat badan, dan mengurangi konsumsi alkohol. Pemeriksaan kesehatan rutin sangat dianjurkan untuk deteksi dini masalah jantung. Investasi dalam pencegahan PJK dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit yang mematikan ini.
