Toilet training adalah tahap penting dalam perkembangan anak yang memerlukan kesabaran, konsistensi, dan kesiapan baik dari anak maupun orang tua. Setiap anak memiliki waktu dan proses belajar yang berbeda-beda, sehingga penting untuk memperhatikan tanda-tanda kesiapan sebelum memulai toilet training. Beberapa tanda anak siap toilet training antara lain adalah kesadaran saat ingin buang air, kemampuan menahan kencing atau pup selama beberapa jam, ketidaknyamanan saat popok basah atau kotor, serta kemampuan untuk menurunkan dan menaikkan celana sendiri. Usia juga bukan satu-satunya faktor penentu, karena ada anak yang siap di usia tiga tahun.
Sebelum memulai toilet training, penting untuk mempersiapkan anak dengan konsep dasar toilet. Mulailah membiasakan anak dengan kata-kata sederhana seperti “pipis”, “pup”, atau “toilet” dalam percakapan sehari-hari. Selain itu, kenalkan potty chair dengan cara yang menyenangkan agar anak merasa nyaman dan tertarik untuk belajar. Potty chair merupakan alat yang efektif dalam memperkenalkan anak dengan toilet training. Pastikan orang tua juga siap mental dan fisik untuk mendampingi proses ini dengan penuh kesabaran dan kasih tanpa tekanan.
Memulai toilet training saat suasana rumah tenang dan kondusif akan membantu anak lebih fokus dan nyaman dalam belajar. Hindari memulai proses saat anak sedang mengalami perubahan besar seperti pindah rumah atau menyambut adik baru. Dengan pendekatan yang penuh kasih, tanpa paksaan, dan disesuaikan dengan ritme anak, toilet training dapat menjadi pengalaman positif dan membangun kepercayaan diri anak ke depannya. Sesuaikan proses ini dengan tanda kesiapan anak dan pastikan untuk memberikan dukungan dan pengertian dalam menjalani tahap ini.