PortalBeritaTribun.net adalah situs berita yang berfokus pada penyajian informasi terkini dan terpercaya

Cara Mengenali People Pleaser Sebelum Terjebak

Seringkali seseorang merasa terdorong untuk selalu mengatakan “ya” demi menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Mulai dari menyetujui pendapat yang sebenarnya tidak diyakini hingga mengiyakan permintaan yang melelahkan, semua dilakukan hanya untuk menghindari kekecewaan. Meskipun tampak sebagai bentuk kepedulian, kebiasaan ini dapat menjadi rumit dan melelahkan. Sikap ini mungkin didasari oleh keinginan untuk menyenangkan orang lain, menjaga hubungan yang harmonis, atau rasa takut dianggap egois. Namun, di balik ketulusan tersebut, seringkali tersembunyi rasa lelah, cemas, bahkan kehilangan arah dalam hidup. Kebiasaan ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang.

Istilah “people pleaser” digunakan untuk menggambarkan seseorang yang cenderung selalu ingin menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan dan keinginannya sendiri. Sementara keinginan untuk diterima secara sosial adalah hal yang wajar, menjadi people pleaser bukanlah pola yang mudah diubah. Orang-orang dengan kecenderungan ini sering merasa sulit untuk menolak permintaan, terlalu memikirkan pendapat orang lain, atau merasa bersalah jika tidak setuju dengan keinginan orang lain. Meskipun terkadang perilaku ini dapat membuat orang lain senang, namun secara emosional, hal ini bisa menjadi melelahkan dan mengorbankan kepentingan diri sendiri.

Perilaku people-pleasing memiliki ciri-ciri tertentu seperti sulit untuk mengatakan “tidak”, terlalu memikirkan opini orang lain, sering merasa bersalah, dan sebagainya. Dampak dari behavior ini terhadap kesehatan mental seseorang bisa berupa rasa marah, cemas, stres, kehilangan willpower, hingga hilangnya jati diri. Ketika perilaku ini dilakukan secara berlebihan, penerimaan diri sendiri bisa terganggu dan hubungan dengan orang lain dapat menjadi tidak seimbang. Perlu diwaspadai agar perilaku people-pleasing ini tidak berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Source link