Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memutarbalik kebijakannya terkait pengenaan tarif pajak impor untuk produk elektronik asal China. Meskipun demikian, laptop dan iPhone tetap akan dikenai tarif impor yang berbeda dari tarif resiprokal AS untuk China. Sebelumnya, Trump menegaskan bahwa produk seperti smartphone dan tablet hanya dipindahkan ke kelompok tarif yang berbeda. Namun, Gedung Putih baru-baru ini mengumumkan pengecualian tarif resiprokal bagi produk elektronik, yang disambut baik oleh investor Apple dan Dell. Kebijakan yang berubah-ubah ini telah memicu pergerakan liar di pasar saham Amerika Serikat.
Menurut Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, Trump berencana merilis tarif khusus untuk smartphone, komputer, dan produk elektronik lainnya bersamaan dengan tarif impor baru untuk semikonduktor. Produk-produk ini tidak akan dikenai tarif balasan seperti yang sebelumnya diberlakukan China. Meskipun begitu, keputusan Trump terkait tarif impor semakin menimbulkan ketidakpastian bagi pasar dan industri teknologi. Investor dan pemegang saham perusahaan-perusahaan yang bergantung pada produksi di China diprediksi akan terus mengalami perubahan dalam kondisi pasar global yang saat ini tidak stabil.