BMKG memberikan peringatan terkait potensi gempa megathrust kepada masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di kota-kota dengan tanah yang lunak. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan bahwa meski pusat gempa diperkirakan berada jauh dari Jakarta, kota dengan tanah lunak perlu tetap waspada. Gempa Myanmar yang terasa di Bangkok adalah contoh bagaimana tanah lunak dapat memperkuat getaran gempa meskipun pusat gempa berjarak jauh. Dwikorita menekankan bahwa tanah lunak, seperti di Jakarta, dapat memperkuat guncangan gempa meskipun jaraknya jauh dari episentrum.
Di sisi lain, pesisir pantai selatan Jawa dengan tanah yang keras mungkin mengalami guncangan yang lebih rendah karena sifat tanahnya. Dwikorita meminta agar pihak terkait, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan pemerintah daerah, untuk lebih siap menghadapi potensi gempa megathrust di Jakarta. Inspeksi bangunan dan kesiapan struktur bangunan terhadap gempa menjadi hal yang penting untuk dipersiapkan dalam menghadapi ancaman gempa megathrust. Sehingga, kesiapan bangunan, terutama bangunan tinggi di tanah lunak, perlu dievaluasi dan dipastikan siap menghadapi guncangan yang mungkin terjadi.