Berita  

Tarif Trump Ditolak: Warga AS Diminta Bayar Sendiri

Ecommerce China, Temu, dan Shein menanggapi kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan menaikkan harga produk mereka. Temu memberlakukan pungutan impor sebesar 145 persen, yang lebih tinggi dari harga barang itu sendiri. Sebagai contoh, harga gaun musim panas senilai US$18,47 menjadi US$44,68 setelah dikenai pungutan impor sebesar US$26,21.

Trump juga menghapus pengecualian bea masuk untuk produk dengan nilai di bawah US$800, yang berdampak besar pada platform ecommerce China seperti Temu dan Shein. Setelah perang tarif pecah, Temu bahkan mengumumkan penutupan iklan Google Shopping di AS dan mengalami penurunan peringkat di toko aplikasi menjadi ke-58.

Di sisi lain, popularitas Shein telah membawa kemakmuran bagi Desa Shein di wilayah selatan Guangzhou, China, yang dikenal sebagai pusat produksi baju murah. Namun, penghapusan kebijakan de minimis AS dan tarif 145% yang ditetapkan Trump telah membuat suasana di Desa Shein menjadi kelam. Bos pabrik dan penyuplai lokal mengalami penurunan pesanan dari Shein dan mempertimbangkan untuk memindahkan fasilitas produksi ke Vietnam.

Kebijakan impor yang kontroversial ini membuka pertanyaan besar tentang masa depan pabrik-pabrik di Guangzhou dan platform ecommerce China secara keseluruhan. Pemilik pabrik yang telah bermitra dengan Shein menyatakan bahwa pesanan dari Shein telah turun hingga 50% dan mereka merasa tidak yakin dengan masa depan bisnis mereka. Hal ini menunjukkan dampak yang signifikan dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Trump.

Source link