Cuaca panas dan hujan lebat belakangan ini mengguncang beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sebagian wilayah Indonesia telah memasuki awal Musim Kemarau pada bulan Mei 2025. Meskipun terjadi penurunan potensi hujan di wilayah seperti Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan, suhu udara maksimum masih berada di bawah 35,5 derajat Celcius. Meski demikian, masyarakat telah mulai merasakan dampak cuaca panas, terutama karena kelembaban udara yang tinggi dan kecepatan angin yang rendah.
Meskipun cuaca cenderung panas, BMKG memperkirakan pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Hujan deras terjadi di beberapa daerah seperti Riau, Sumatra Utara, Jampu, dan Kepulauan Bangka Belitung, sedangkan hujan sedang teramati di sebagian besar wilayah Indonesia. Dengan kondisi cuaca yang beragam, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan, terutama agar tetap terhidrasi dan menghindari paparan sinar Matahari langsung.
Selain itu, BMKG juga melaporkan bahwa pola angin di Indonesia masih dalam periode peralihan, dimana massa udara dari Belahan Bumi Utara dan Selatan bertemu di wilayah Indonesia. Beberapa proses atmosferik seperti bibit siklon tropis 99W dan sirkulasi siklonik di Laut China Selatan dan perairan selatan Jawa-Bali juga terjadi. Potensi hujan tetap ada di beberapa wilayah Indonesia, yang ditunjukkan oleh kelembaban udara yang tinggi dan labilitas atmosfer yang stabil. Prognosis cuaca untuk 5-8 Mei 2025 mencakup cuaca cerah berawan hingga hujan ringan di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan peringatan potensi angin kencang di beberapa wilayah seperti Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.