Langkah Pertolongan Pertama untuk Pingsan: Panduan Praktis

Pingsan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, baik di tempat umum, di rumah, maupun di lingkungan kerja. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat, guna memberikan penanganan awal sebelum bantuan medis tiba. Pingsan atau sinkop merupakan kondisi hilangnya kesadaran sementara akibat kurangnya pasokan darah ke otak. Saat darah tidak mengalir dengan cukup, otak kekurangan oksigen dan gula darah, yang menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dalam waktu singkat. Berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan ketika seseorang mengalami pingsan:
1. Pindahkan ke tempat aman: Segera pindahkan orang yang pingsan ke lokasi yang lebih aman dan nyaman. Jika ia pingsan di jalan, geser ke tepi jalan untuk menghindari risiko kecelakaan. Jika penyebab pingsan diduga karena suhu panas, tempatkan di area yang lebih sejuk dan teduh serta pastikan sirkulasi udara baik.
2. Periksa respons dan kondisi vital: Panggil orang tersebut secara perlahan untuk memastikan apakah ia memberikan respons. Periksa pula apakah ia bernapas secara normal dan memiliki denyut nadi, terutama di area leher.
3. Posisikan tubuh dengan benar: Baringkan orang tersebut dengan posisi telentang. Angkat kakinya sekitar 30 cm dari dada untuk membantu aliran darah kembali ke otak. Bila orang tersebut pingsan saat duduk, baringkan di permukaan yang datar.
4. Longgarkan pakaian: Longgarkan pakaian terutama di area leher dan pinggang agar tidak mengganggu pernapasan dan membuatnya lebih nyaman.
5. Hubungi bantuan medis: Minta bantuan orang lain untuk segera menghubungi ambulans atau fasilitas medis terdekat. Pertolongan dari tenaga kesehatan sangat dibutuhkan terutama jika orang yang pingsan tidak segera sadar kembali.
6. Beri perhatian saat sadar kembali: Setelah siuman, bantu orang tersebut untuk tetap tenang. Berikan minuman manis, seperti teh manis hangat, guna menaikkan kadar gula darah yang mungkin menurun. Jangan biarkan ia langsung berdiri. Dudukkan atau biarkan beristirahat selama 15 hingga 20 menit.
7. Tindakan darurat jika tidak sadar: Apabila orang tersebut tidak kunjung sadar selama beberapa menit, tidak bernapas, atau denyut nadinya tidak terdeteksi, segera lakukan napas buatan dan CPR (resusitasi jantung paru) sambil menunggu tenaga medis datang.
8. Perhatikan gejala lanjutan: Jika setelah sadar, orang tersebut mengalami keluhan seperti sesak napas, sakit kepala hebat, lemas, sulit bicara, penglihatan kabur, kejang, atau linglung, maka sebaiknya segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) rumah sakit terdekat. Mengenali gejala awal seseorang yang berpotensi pingsan dapat membantu mencegah kejadian lebih lanjut. Tanda-tanda tersebut antara lain kulit tampak pucat atau kebiruan, pusing atau mual, berkeringat dingin, denyut nadi lemah atau terlalu cepat, serta pandangan kabur. Pertolongan pertama yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius serta menyelamatkan nyawa. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan sigap dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.

Source link