Sumba diakui sebagai ‘dunia yang hilang’ oleh para ilmuwan global. Pulau ini di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dianggap sebagai tempat tinggal bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah, seperti gajah mini, spesies tikus, kadal raksasa, dan komodo. Penemuan fosil-fosil dari spesies-spesies ini mengungkapkan bahwa mereka pernah menghuni Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, menurut laporan yang diterbitkan dalam ‘Proceedings of the Royal Society B’. Jurnal ini juga mencatat bahwa fosil-fosil tersebut menunjukkan bahwa hewan-hewan langka ini dapat berasal dari Sumba, termasuk komodo yang sekarang hanya dijumpai di Pulau Komodo, Flores.
Tim peneliti dari Zoological Society of London (ZSL) melakukan ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dari Sumba, wilayah yang juga termasuk dalam Wallacea, yang dinamai berdasarkan Alfred Russel Wallace yang pertama kali mengklasifikasikan spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19. Wilayah Wallacea meliputi Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Penelitian lebih lanjut di Sumba diharapkan dapat memberikan wawasan tentang evolusi spesies-spesies di daerah tersebut.
Para peneliti berharap bahwa temuan fosil-fosil ini dapat membuka wawasan baru tentang dunia yang hilang yang pernah eksis di Sumba, membantu memahami bagaimana hewan-hewan ini berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi dan kemudian punah seiring perkembangan manusia modern. Informasi mengenai ‘dunia yang hilang’ ini memberikan sentuhan magis pada pesona Sumba, yang kini menjadi salah satu destinasi pariwisata utama di Indonesia.