Risiko & Efek Samping Obat Tidur: Bahaya Sebelum Konsumsi

Obat tidur sering menjadi opsi cepat bagi mereka yang memiliki gangguan tidur, terutama insomnia. Namun, penggunaan obat ini harus sesuai aturan. Mengonsumsi obat tidur tanpa resep dan pengawasan dokter dapat menyebabkan risiko kesehatan serta efek samping lainnya, termasuk gangguan fungsi otak.

Obat tidur dirancang untuk mengatasi gangguan tidur secara singkat. Obat ini bekerja dengan menenangkan sistem saraf pusat untuk memudahkan tidur. Terdapat dua kelompok utama obat tidur, yaitu benzodiazepin dan non-benzodiazepin. Benzodiazepin berfungsi sebagai penenang sistem saraf, sementara non-benzodiazepin bertujuan meningkatkan kualitas tidur dengan efek samping yang lebih sedikit.

Meskipun obat tidur membantu seseorang tidur, dokter tidak akan langsung merekomendasikannya. Pasien umumnya disarankan untuk mencoba metode non-farmakologis terlebih dahulu seperti sleep hygiene, relaksasi, yoga, dan olahraga rutin. Jika itu tidak berhasil, barulah obat tidur dipertimbangkan setelah pemeriksaan menyeluruh, termasuk sleep study.

Penggunaan obat tidur yang tidak sesuai aturan medis dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, bingung, sulit berkonsentrasi, dan gangguan memori. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan sehingga dosis harus ditingkatkan. Berhenti secara tiba-tiba juga berisiko mengalami reaksi putus obat seperti gemetar, keringat, mual, dan kecemasan.

Obat tidur juga bisa bereaksi negatif dengan obat lain dan menyebabkan alergi. Selain itu, parasomnia juga mungkin terjadi di mana seseorang melakukan aktivitas saat tidur tanpa sadar. Selain itu, obat tidur bukanlah solusi permanen untuk gangguan tidur. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mengetahui penyebab gangguan tidur dan penanganannya dengan cara yang aman dan tepat.

Source link