Seorang pelajar kelas 2 SMK bernama MNC (17) mengalami luka akibat dikeroyok oleh kakak kelasnya di sebuah SMK di Jakarta Pusat. Ayah korban, MN (59), telah membuat laporan ke Polres Jakarta Utara terkait insiden pengeroyokan yang menyebabkan anaknya mengalami luka. Menurut MN, pengeroyokan telah terjadi dua kali dan dilakukan oleh belasan orang yang memukul korban dengan tangan dan batu.
Kejadian pengeroyokan ini bermula saat korban ditawari untuk ikut tawuran namun ditolaknya. Korban kemudian menemukan senjata tajam jenis celurit dan menjualnya kepada seorang teman dengan harga Rp170 ribu. Setelah pemilik senjata itu meminta ganti rugi sebesar Rp400 ribu, korban berjanji akan menggantinya dalam waktu dekat. Namun, beberapa hari kemudian korban diajak ke suatu tempat dan dikeroyok oleh kakak-kakak kelasnya.
MN telah mencoba menanyakan kejadian ini ke pihak sekolah namun tidak mendapat respons yang memuaskan. Sekolah mengakui bahwa para pelaku pengeroyokan adalah siswa di sekolah tersebut, baik yang masih sekolah maupun yang sudah lulus. Namun, pihak sekolah tidak berwenang untuk menangani aksi di luar lingkungan sekolah. MN berharap kejadian tersebut dapat ditangani dengan serius dan memberikan keadilan kepada anaknya.
(Artikel ini sumbernya dari ANTARA dan diterbitkan pada tahun 2025)