Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa negara-negara maju mempertahankan negara berkembang agar tidak mencapai status negara maju, berdasarkan pengalamannya selama 10 tahun di pemerintahan. Hal ini disampaikan dalam acara peluncuran program Sahabat AI di Jakarta, dimana Luhut menyoroti keberhasilan Indonesia dalam hilirisasi nikel yang meningkatkan ekspor nikel mentah dari US$ 1,3 miliar menjadi hampir US$36 miliar. Proyeksi menunjukkan potensi mencapai US$50 miliar pada tahun 2040-2045 dengan terus melakukan downstreaming hingga mencapai ujung hilir. Langkah konkrit yang diambil adalah pembangunan AI Center di Danau Toba dengan teknologi terkini untuk mendukung anak-anak Indonesia dalam bidang kecerdasan buatan. Selain itu, Luhut juga membanggakan kemajuan riset gasing matematik oleh anak bangsa yang dapat meningkatkan efisiensi energi komputer. Program kolaborasi dan peningkatan ketahanan pangan juga menjadi fokus, termasuk upaya mencapai swasembada bawang putih melalui rekayasa genome bibit dan riset tanaman adaptif terhadap perubahan iklim. Semua inovasi ini didorong oleh potensi anak-anak Indonesia yang sangat diharapkan untuk berperan dalam memajukan bangsa.
Kebebasan Negara Maju: Mau Kita Tetap Budaknya?

Read Also
Recommendation for You

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan terbaru dalam negosiasi dengan TikTok, dengan memastikan kontrol algoritma…

Keberadaan alien kembali menjadi topik hangat setelah para astronom mendeteksi objek asing yang bergerak menuju…

Memori ponsel yang selalu penuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah banyaknya aplikasi…

CNBC Indonesia baru saja menyelenggarakan Fintech Forum yang membahas tentang pentingnya identitas terverifikasi dalam menjaga…