Volkswagen telah mengumumkan SSP, arsitektur kendaraan listriknya, lebih dari empat tahun yang lalu. Meskipun terjadi keterlambatan, VW sekarang siap untuk membahas SSP dengan beberapa kejutan menarik. Salah satunya adalah SSP yang mendukung mesin pembakaran internal selain elektrik.
VW Group berencana untuk memperkenalkan range extender yang menggunakan mesin pembakaran internal sebagai generator untuk mengisi daya baterai, tanpa hubungan mekanis langsung ke roda. Seperti beberapa model lain di pasaran, teknologi ini akan memungkinkan mesin bensin memberi daya pada baterai, bukan langsung pada drivetrain.
Selain itu, Volkswagen juga telah menunjukkan minatnya pada mobil listrik dengan diluncurkannya merek baru, Scout, yang akan memiliki pikap dan SUV dengan generator ICE. Konsep ID. Era yang baru saja diluncurkan di Cina juga menampilkan SUV tiga baris dengan generator bertenaga bensin.
SSP akan menjadi fondasi bagi model-model VW di semua mereknya, menggantikan platform listrik yang ada. Diperkirakan mobil listrik berbasis SSP akan mulai diluncurkan pada tahun 2026, dengan prospek debut di Cina sebelum tiba di Eropa setahun setelahnya.
Penggunaan platform SSP juga akan mencakup Golf generasi kesembilan yang sepenuhnya listrik, dijadwalkan hadir menjelang akhir dekade ini. Model Golf saat ini masih akan dipertahankan hingga pertengahan tahun 2030-an, dengan produksi mobil listrik di Wolfsburg dan model ICE dipindahkan ke pabrik Puebla di Meksiko pada tahun 2027.
CEO VW Group, Oliver Blume menyatakan bahwa Volkswagen bertujuan menjadi pendorong teknologi global dalam industri otomotif, dengan SSP memainkan peran penting dalam hal ini. Tonggak penting dalam pengembangan SSP telah dicapai dan VW siap untuk menerapkannya.
Dengan rencana yang ambisius ini, Volkswagen menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dalam pasar mobil listrik dan kontribusinya pada perubahan menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.