Baru-baru ini, industri otomotif menghadapi perubahan besar sebagai tanggapan terhadap pengetatan peraturan emisi global. Mobil-mobil bertenaga bensin yang menjadi favorit di Eropa mulai menghilang, dengan Kia menjadi salah satu produsen terbaru yang memutuskan untuk memasuki era listrik. Dalam upaya untuk memenuhi peraturan yang semakin ketat terkait dengan emisi karbon dioksida, Kia Australia telah mengumumkan rencana untuk menghadirkan mobil sport masa depan yang menggunakan tenaga listrik.
Meskipun ada keprihatinan tentang bagaimana mobil listrik dapat memberikan pengalaman berkendara yang sama dengan mobil bermesin pembakaran internal, Kia tetap optimis bahwa teknologi komputer dan inovasi lainnya akan membantu menciptakan produk yang memuaskan penggemar mobil performa. Namun, mobil dengan mesin V-6 seperti Stinger GT tidak akan terus diproduksi, sementara lencana GT akan beralih ke model-model listrik seperti EV9 GT.
Sementara Kia bergerak menuju arah mobil listrik, divisi N Hyundai masih belum siap untuk sepenuhnya meninggalkan mesin pembakaran internal. Meski telah meluncurkan beberapa model berkinerja tinggi, Hyundai masih mempertahankan komitmen untuk menghadirkan mobil-mobil ICE yang menyenangkan dengan pilihan powertrain hybrid. Dalam menghadapi permintaan konsumen yang cenderung ke SUV, produsen mobil terus mengembangkan lebih banyak model SUV listrik untuk mencapai target emisi yang ditetapkan pemerintah.
Tren ini telah mempengaruhi pilihan model dan strategi produk dari produsen mobil, dengan peningkatan lencana GT dan N kini mencakup mobil listrik dan SUV. Meski demikian, beberapa produsen seperti Genesis masih mempertahankan fokus pada mesin bensin dengan pengenalan mesin V-8 twin-turbo untuk mobil balap. Dengan penekanan yang semakin besar pada mobilitas ramah lingkungan, perkembangan di industri otomotif semakin menunjukkan arah menuju kendaraan listrik.