NASA Runtuh karena Trump: Fakta dan Dampaknya

Masa depan NASA terancam akibat pemangkasan anggaran oleh pemerintahan Donald Trump, yang mempengaruhi program-program lembaga luar angkasa dengan potongan hampir 50%. Upaya eksplorasi luar angkasa yang telah menjadi ciri khas AS mulai terganggu, memengaruhi prestasi besar seperti pendaratan di Bulan atau aktivitas teleskop luar angkasa seperti Hubble dan Webb. Keputusan pemotongan anggaran ini diyakini tidak melibatkan input yang signifikan dari NASA, menimbulkan keresahan di dalam lembaga tersebut.

Pencalonan Jared Isaacman sebagai administrator NASA yang ditarik secara tiba-tiba oleh Trump menimbulkan kekosongan kepemimpinan di NASA. Namun, upaya Trump untuk mendominasi luar angkasa tidak sejalan dengan praktik pemangkasan anggaran yang dapat menghambat prestasi masa depan NASA. Konflik antara Trump dan Elon Musk yang memiliki SpaceX, kontraktor utama NASA, semakin memperburuk situasi.

Pemangkasan anggaran NASA juga mengakibatkan dampak terhadap program-program non-komersial seperti studi iklim dan penelitian ilmu Bumi. Dampaknya meluas hingga program astrofisika dan eksplorasi ruang angkasa, dengan banyak proyek yang terancam dibatalkan. Melalui berbagai tindakan yang diambil, Trump dinilai memiliki pandangan aneh terhadap eksplorasi luar angkasa yang kontraproduktif dengan cita-cita dominasi AS di luar angkasa.

Pemotongan anggaran NASA juga berdampak pada kesempatan pendidikan ilmuwan masa depan, merusak asumsi bahwa pendidik sains akan memiliki peluang di masa depan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari. Selain itu, asal usul pemangkasan anggaran NASA pada 2025 dilacak hingga pada Russell Vought, yang telah memiliki proposal pemotongan anggaran sejak 2022.

Keputusan Trump yang memicu kekacauan di dalam NASA menunjukkan dampak serius bagi masa depan lembaga dan eksplorasi ruang angkasa AS secara umum. Kegagalan dalam menyokong NASA dapat membuka peluang bagi negara-negara lain, seperti China, untuk memimpin dalam inovasi luar angkasa, yang bertentangan dengan tujuan Trump untuk mempertahankan posisi unggul AS.

Source link