Pada pekan lalu, Amerika Serikat (AS) dikabarkan tidak berhasil dalam serangan terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran. Berdasarkan laporan dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Pentagon yang dikutip oleh CNN Internasional, komponen inti dari program nuklir Iran tidak mengalami kerusakan yang signifikan. Seorang sumber menyatakan bahwa program nuklir hanya tertunda selama beberapa bulan setelah serangan AS dilakukan. Meskipun pihak Gedung Putih mengonfirmasi adanya penilaian tersebut, namun mereka membantah kebenaran isi dari laporan tersebut.
Selain itu, mantan inspektur nuklir PBB, David Albright, mengungkapkan bahwa dari gambar citra satelit komersial, fasilitas nuklir Fordow yang merupakan salah satu yang diserang oleh AS, mengalami kerusakan parah. Meskipun tidak ada konfirmasi kerusakan di bagian dalam fasilitas, gambar menunjukkan enam lubang akibat bom yang menghantam. Namun, para peneliti masih sulit untuk mengevaluasi secara pasti tingkat kerusakan di dalam fasilitas tersebut menggunakan citra satelit.
Terdapat juga spekulasi bahwa persediaan uranium di Fordow telah dipindahkan sebelum serangan AS diluncurkan. Sedangkan citra satelit Maxar Technologies menangkap gambar aktivitas yang tidak biasa di sekitar lokasi, dengan sejumlah kendaraan yang mengantre di luar pintu masuk fasilitas. Meskipun demikian, sebagian besar uranium yang berkualitas hampir senjata telah pindah ke lokasi yang dirahasiakan sebelum serangan dilakukan. Tindakan tersebut memunculkan dugaan bahwa serangan AS mungkin tidak begitu merusak seperti yang diharapkan.