ChatGPT, salah satu produk dari OpenAI, mengalami lonjakan penggunaan yang signifikan di Indonesia dalam kurun waktu setahun terakhir. Capaian ini diungkapkan oleh Chief Economist OpenAI, Ronnie Chatterji, dalam forum mengenai dampak ekonomi dari kecerdasan buatan di pasar yang sedang berkembang. Menurut Ronnie, penggunaan ChatGPT meningkat tiga kali lipat di Indonesia dalam periode tersebut, menandakan adopsi generative AI yang cepat di negara ini. Terutama, pertumbuhan ini dipengaruhi oleh generasi muda.
Ronnie mengamati bahwa pengguna ChatGPT semakin bervariasi, mulai dari pembelajaran keterampilan baru, meminta saran, hingga membuat gambar dan mencari informasi. Fitur image generation dalam ChatGPT bahkan menjadi salah satu yang paling populer di Indonesia. Segmen siswa juga memanfaatkan ChatGPT untuk mendukung pembelajaran coding atau penulisan kode.
Meskipun demikian, Ronnie menyoroti bahwa penggunaan API oleh pengembang aplikasi di Indonesia masih memiliki potensi besar untuk pertumbuhan. Indonesia juga mencatatkan posisinya dalam 30 besar secara global dalam penggunaan API OpenAI. Dengan demikian, potensi ekonomi Indonesia dalam era kecerdasan buatan akan sangat dipengaruhi oleh generasi muda dan transformasi bisnis yang berkelanjutan.
Menurut Ronnie, tantangan dan peluang hadir bagi startup dan dunia bisnis di masa mendatang, yang merupakan kunci untuk memajukan ekonomi di Indonesia dan internasional. Diharapkan lonjakan pertumbuhan dalam penggunaan ChatGPT dan API OpenAI memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.