Penelitian terbaru oleh ilmuwan telah mengungkapkan bukti baru tentang perkawinan silang antara nenek moyang manusia, Homo Sapiens, dan Neandertal. Data distribusi geografis kedua spesies menunjukkan bahwa perkawinan silang ini terjadi di Asia barat daya dan Eropa selatan selama era Pleistosen. Lokasi kawin silang antara kedua spesies ini diyakini terjadi di Pegunungan Zagros, yang terletak di wilayah batas tiga negara, yaitu Iran, Irak bagian utara, dan Turki tenggara.
Zagros merupakan barisan pegunungan yang menjadi rumah bagi Homo Sapiens dan Neandertal pada saat yang sama dalam sejarah, dan memberikan dukungan yang cukup untuk kehidupan manusia karena keanekaragaman hayati dan topografinya. Selain itu, lokasi ini juga berperan sebagai penghubung antara wilayah Palearctic yang dingin dan Afrotropical yang hangat selama pergeseran iklim di Zaman Es.
Temuan ini juga didukung oleh bukti arkeologi dan genetika di Pegunungan Zagros yang mengungkap adanya percampuran gen antara Homo Sapiens dan Neandertal. Hasil sekuens genomik Neandertal menunjukkan bahwa 1 hingga 4% genom manusia modern terkait dengan gen Neandertal, kecuali untuk populasi Afrika. Ada juga indikasi bahwa keturunan Neandertal memiliki ciri fisik seperti hidung yang lebih besar dan rentan terhadap virus Covid-19.
Peneliti menarik kesimpulan bahwa perkawinan silang antara Homo Sapiens dan Neandertal bukanlah hal yang baru, dan temuan ini memberikan wawasan baru tentang sejarah nenek moyang manusia.