Beberapa aplikasi asal China dilaporkan melanggar undang-undang pengguna data di Uni Eropa oleh kelompok advokasi Austria, Noyb. Aplikasi tersebut antara lain adalah Tiktok, AliExpress, dan WeChat. Meskipun sebagian besar perusahaan teknologi menyediakan alat untuk akses permintaan pengunduhan data pengguna, hal ini tidak dilakukan oleh beberapa perusahaan China. Menurut pengacara perlindungan data Noyb, Kleanthi Sardeli, ketiga aplikasi ini tidak mematuhi peraturan Uni Eropa yang berlaku, meskipun telah mengumpulkan banyak data pengguna. Tencent, pemilik WeChat, menyatakan bahwa mereka mematuhi aturan yang berlaku dan memiliki komitmen untuk melindungi privasi data pengguna. Namun demikian, Tiktok dan AliExpress enggan memberikan tanggapan terkait hal ini. Noyb telah mengajukan keluhan terkait data yang dikumpulkan oleh perusahaan teknologi China, termasuk melaporkan enam perusahaan China pada bulan Januari untuk menunda pengiriman data perusahaan ke China dan mengajukan denda hingga 4% dari pendapatan global perusahaan terkait pelanggaran tersebut.
Aplikasi Terpopuler Mengirim Data ke China: Daftar Info

Read Also
Recommendation for You

Modus penipuan terbaru yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah catphishing, sebuah gabungan dari catfishing dan…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan terbaru dalam negosiasi dengan TikTok, dengan memastikan kontrol algoritma…

Keberadaan alien kembali menjadi topik hangat setelah para astronom mendeteksi objek asing yang bergerak menuju…

Memori ponsel yang selalu penuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah banyaknya aplikasi…