Christian von Koenigsegg adalah salah satu CEO otomotif yang mengungkapkan keraguan terhadap hypercar listrik. Hal ini dipicu oleh penurunan permintaan untuk Nevera yang diungkapkan oleh CEO Rimac, Mate Rimac, serta pernyataan Tony Roma dari Corvette yang menyatakan bahwa supercar listrik dari Chevy tidak akan segera hadir. Dalam wawancara dengan Top Gear, Koenigsegg menyatakan bahwa pasar untuk mobil listrik yang sepenuhnya bertenaga listrik masih rendah. Menurutnya, kendaraan listrik cenderung terasa seperti robot dan sulit meniru sensasi mobil konvensional yang disukai banyak orang, seperti denyutan, panas, dan suara dari mesin pembakaran. Meskipun ia mengakui keunggulan responsif dan kehalusan kendaraan listrik, Koenigsegg percaya bahwa kehadiran dan karakter mobil akan hilang tanpa mesin pembakaran.
Meskipun skeptis terhadap mobil listrik, Koenigsegg tidak khawatir saat ini karena perusahaan telah kehabisan stok produk. Mereka berencana untuk meluncurkan model baru dalam 12 hingga 18 bulan ke depan, di mana ia memastikan bahwa model tersebut tidak akan menggunakan tenaga listrik. Koenigsegg bukanlah satu-satunya yang meragukan masa depan mobil listrik, karena beberapa produsen mobil mewah utama juga telah mengubah arah rencana elektrifikasi mereka akibat penurunan permintaan. Beberapa produsen bahkan ingin terus memproduksi mesin bensin sebagai alternatif. Dengan begitu, hypercar EV sepertinya tidak akan menjadi ancaman yang signifikan dalam waktu dekat.