Hanoi adalah kota di mana sepeda motor nampaknya lebih banyak daripada orang. Jumlah sepeda motor di jalan-jalan pusat kota dan trotoar membuat rencana larangan sepeda motor berbahan bakar fosil di Hanoi mulai Juli 2026 menarik perhatian. Dengan populasi delapan juta penduduk, Hanoi memiliki hampir tujuh juta sepeda motor dan lebih dari satu juta mobil, sehingga 88% penduduk Hanoi mengendarai sepeda motor. Larangan ini fokus pada mengurangi polusi udara di pusat kota, namun rencana yang diperlukan untuk pelarangan ini terkesan tidak matang.
Rencana pemerintah setempat melibatkan penerapan hukuman yang lebih ketat bagi pelanggar dan memberikan penghargaan kepada pelapor pelanggaran lingkungan. Selain itu, alat digital akan digunakan untuk memantau kualitas udara dan mengoptimalkan pabrik pengolahan limbah. Namun, proses membersihkan pusat kota Hanoi dari sepeda motor dalam waktu singkat tersebut tampaknya sulit dilakukan. Ketergantungan masyarakat Hanoi pada sepeda motor, terutama dalam industri pengantaran makanan dan layanan ojek, serta pertimbangan ekonomi lokal juga menjadi hal penting dalam pelarangan ini.
Meskipun produsen mobil listrik terbesar di Vietnam, VinFast, akan mendapatkan keuntungan dari larangan sepeda motor berbahan bakar fosil ini, dampaknya pada masyarakat yang bergantung pada sepeda motor untuk mencari nafkah patut dipertimbangkan. Dengan berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan, perlu ada rencana yang matang dan berkelanjutan untuk menjalankan larangan sepeda motor ini tanpa merugikan masyarakat yang terdampak.