Berita  

China Memimpin Sektor Ekonomi Global, Amerika Menghadapi Perubahan Drastis

Persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam bidang kecerdasan buatan (AI) semakin memanas. Setelah China sukses dengan model AI open source seperti R1 dari DeepSeek, AS juga siap untuk melawan balik dengan strategi serupa. Gedung Putih akan segera mengumumkan peta jalan baru untuk mengekspor teknologi AI buatan AS ke seluruh dunia, sambil meminta Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk menindak negara bagian di AS yang memberlakukan regulasi AI yang terlalu ketat.

Rencana tersebut juga akan mendukung pengembangan AI berbasis open source dan open weight, serta memfasilitasi ekspor teknologi AI AS melalui penerapan penuh dan inisiatif pusat data yang dipimpin oleh Kementerian Perdagangan. Pusat perhatian dari rencana ini adalah memberdayakan tenaga kerja AS melalui penciptaan lapangan kerja berbasis AI dan terobosan industri. Langkah ini menandai perubahan dari pendekatan sebelumnya yang lebih tertutup dalam pengembangan AI di AS.

Presiden Donald Trump akan meresmikan peluncuran peta jalan AI ini dalam pidato utama dalam acara “Winning the AI Race” dengan tujuan menjadikan Amerika sebagai “ibu kota AI dunia” dan menghilangkan hambatan regulasi untuk dominasi global. Nvidia CEO, Jensen Huang, memberikan pujian terhadap kemajuan AI open source dari perusahaan-perusahaan China seperti Alibaba, Tencent, Baidu, dan DeepSeek, menyebutnya sebagai katalis penting untuk pertumbuhan AI global.

Source link