Berita  

Dampak PHK Massal: 1 Juta Pekerjaan Digantikan Robot

Amazon, perusahaan e-commerce dari AS, mengumumkan bahwa 1 juta robot pekerja akan beroperasi di perusahaannya. Hal ini menjadikan Amazon sebagai manufaktur dan operator robotik mobile terbesar di dunia. Robot-robot ini akan dioperasikan menggunakan model kecerdasan buatan baru yang disebut DeepFleet untuk mengkoordinasikan pergerakan di pusat pemenuhan pesanan, sehingga memangkas waktu pengiriman paket sebanyak 10% serta mengurangi biaya pengiriman secara efektif.

Pengembangan robot AI ini memunculkan kekhawatiran terkait dengan PHK massal di kalangan pekerja manusia, terutama di pabrik Amazon. Meskipun robot bekerja bersama karyawan, melakukan tugas-tugas berulang, Amazon tetap membutuhkan lebih banyak karyawan di berbagai bidang untuk menjaga keberlanjutan operasional. Meski demikian, CEO Amazon, Andy Jassy, menyatakan bahwa meskipun teknologi otomatisasi dapat mengurangi pekerjaan di berbagai bidang, perusahaan akan tetap merekrut karyawan di bidang AI, robotika, dan lainnya.

Tren PHK massal akibat adopsi teknologi di berbagai perusahaan semakin meningkat, termasuk di Amazon. CEO Shopify, Tobi Lutke, juga memberikan peringatan terhadap dampak AI pada tenaga kerja manusia. Pemotongan pekerjaan telah terjadi di Amazon sebelumnya dan berbagai perusahaan teknologi lainnya. Menurut Layoffs.fyi, sebanyak 153.000 karyawan dipecat di sektor teknologi pada tahun lalu, sementara 48% perusahaan di AS berencana mengurangi tenaga kerja karena adopsi AI.

Source link