Adrian Mardell, yang berhasil mengubah Jaguar Land Rover menjadi JLR dan mengarahkan strategi pemasaran Range Rover, Defender, dan Discovery sebagai merek independen, telah memutuskan untuk pensiun. Berita ini dilaporkan oleh Autocar, bahwa Mardell memutuskan untuk mengundurkan diri setelah dua tahun menjabat, tanpa pengumuman resmi dari JLR terkait penggantinya. Mardell mulai bergabung dengan JLR sejak tahun 1990 dan telah menjabat sebagai Chief Financial Officer sejak tahun 2018, menggantikan Thierry Bolloré yang mengundurkan diri pada tahun 2023.
Autocar melaporkan bahwa Mardell berhasil membawa JLR kembali ke jalur keuntungan setelah mengalami masa-masa sulit selama pandemi Covid-19, namun kepergiannya datang pada saat yang penting bagi perusahaan tersebut. Sementara Jaguar telah melakukan rebranding sebagai produsen mobil listrik premium pada tahun lalu dengan kampanye yang mendapat beragam respons. Di sisi lain, Land Rover telah berhasil mencapai kesuksesan dan profitabilitas stabil berkat model Range Rover dan Defender.
Meskipun demikian, tantangan tetap ada, termasuk jadwal peluncuran mobil listrik pertama Range Rover yang ditunda hingga tahun depan karena permintaan yang masih rendah. Selain itu, adanya tarif juga menjadi masalah, terutama dengan AS yang memberlakukan bea masuk 10 persen untuk mobil Inggris pertama yang diekspor ke negara tersebut, yang lebih rendah dibandingkan dengan bea masuk untuk mobil dari negara lain. Namun, Defender dan Discovery diproduksi di Slovakia, yang menimbulkan tarif sebesar 15 persen.
Dengan meninggalkan JLR dalam kondisi yang lebih baik dari sebelumnya, Mardell telah meninggalkan warisan yang besar. Namun, JLR masih harus menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh seluruh industri otomotif saat ini, ditambah dengan ketidakpastian yang unik. Pengganti Mardell nantinya akan memiliki tugas yang cukup berat untuk meneruskan jejak dan menghadapi tantangan-tantangan tersebut.