Berita  

Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps: Warga RI Luar Jawa Dapat Berpartisipasi

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memberikan tanggapannya terkait dengan proyek pemerintah untuk menyediakan internet cepat 100 Mbps. Menurut Sekretaris Zulfadly Syam, program ini merupakan langkah yang baik menuju Giga City, namun harus memperhatikan biaya untuk masing-masing daerah. Dia menyoroti pentingnya mengakomodasi kebutuhan provider di setiap wilayah, terutama di daerah Timur Indonesia yang masih menghadapi biaya tinggi untuk layanan 100 Mbps.

Laporan survei Profil Internet Indonesia 2025 yang dirilis oleh APJII mengungkapkan bahwa penggunaan kecepatan internet tetap di Indonesia masih didominasi oleh kecepatan 10 hingga kurang dari 20 Mbps. Meskipun proyek 100 Mbps dapat menjadi solusi yang baik, harus dipertimbangkan keadaan setiap daerah dan provider untuk memastikan ketersediaan layanan yang proporsional.

Berdasarkan lelang seleksi frekuensi 1,4 Ghz yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan layanan internet tetap di Indonesia. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto, menegaskan bahwa langkah ini juga bertujuan untuk menyediakan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Peserta seleksi harus memenuhi persyaratan tertentu, termasuk memiliki izin usaha jaringan tetap berbasis fiber optik dan mengajukan proposal dengan target layanan internet 100 Mbps selama 5 tahun ke depan.

Source link

Exit mobile version