Berita  

Fenomena Langit Merah Menyala dan Bulan Biru: Asalnya dari RI

Pada tahun 1883, langit siang terlihat berwarna merah, hijau, dan ungu karena letusan Gunung Krakatau di Indonesia. Fenomena langit yang berubah warna ini terjadi secara global dan memengaruhi atmosfer di seluruh dunia. Letusan Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883 disebut sebagai salah satu letusan terbesar dalam sejarah dengan kekuatan ledakan sekitar 200 megaton, jauh melebihi bom nuklir yang pernah diledakkan. Dampak letusan tersebut sangat merusak, dengan menyebabkan ribuan kematian dan merubah suhu global hingga 0,6 derajat Celcius.

Letusan Krakatau juga memengaruhi warna langit, membuat matahari terbenam tampak merah dan oranye, sedangkan bulan terlihat berwarna biru. Gas dan abu yang tersebar di atmosfer menghalangi cahaya matahari, menciptakan fenomena langit yang berbeda dari biasanya. Warna langit yang tidak lazim ini bahkan menjadi inspirasi bagi seniman terkenal seperti Edvard Munch dan menghasilkan lukisan-lukisan berwarna “berani” dari seniman terkenal lainnya seperti Monet, Manet, Van Gogh, hingga Renoir.

Berita tentang perubahan warna langit dan fenomena langit yang tidak biasa ini menjadi pembahasan utama pada penerbitan The New York Times pada November 1883. Para pembaca tercengang melihat langit yang berwarna merah menyala, menjadikan fenomena alam ini sebagai sorotan utama. Dengan demikian, letusan Gunung Krakatau tidak hanya memiliki dampak fisik yang besar, tetapi juga memberikan inspirasi bagi seni dan karya kreatif manusia selama bertahun-tahun ke depan.

Source link