Teknologi AI yang terus berkembang pesat telah membuat masyarakat Amerika Serikat (AS) merasa khawatir akan ancaman PHK massal terhadap pekerjaan mereka. Hasil survei Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa 71% dari 4.446 responden dewasa di seluruh AS mengkhawatirkan kemungkinan AI akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan secara permanen.
Peluncuran ChatGPT oleh OpenAI, sebuah chatbot yang meraih pertumbuhan tercepat sepanjang masa, juga menandai lonjakan penggunaan teknologi AI dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini telah mendorong banyak perusahaan untuk mengadopsi AI dalam produk-produk mereka dan berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi AI.
Namun, meskipun tingkat pengangguran AS masih rendah pada 4,2% per bulan Juli, perkembangan teknologi AI telah menimbulkan banyak PHK di berbagai industri dan menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya. Selain kehilangan pekerjaan, masyarakat AS juga khawatir akan penggunaan AI dalam bidang politik, militer, serta konsumsi energi listrik yang tinggi.
Sebagian besar responden survei juga menunjukkan kekhawatiran terhadap kemungkinan AI menggantikan interaksi antar manusia. Dengan begitu, penggunaan teknologi AI menjadi sebuah isu yang memunculkan kekhawatiran dan perdebatan di masyarakat AS.
