Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terlihat semakin lunak dalam kebijakan teknologi terhadap China. Salah satunya adalah membuka peluang bagi Nvidia untuk menjual chip kecerdasan buatan (AI) generasi baru ke China. Nvidia dikabarkan tengah menyiapkan chip spesial untuk China dengan arsitektur terbaru Blackwell, yang diberi nama sementara B30A. Produk ini diprediksi lebih unggul dari model sebelumnya, H20, yang telah beredar di China. Trump bahkan menyebut H20 sudah terlalu ketinggalan dan membuka kemungkinan Nvidia untuk merilis chip generasi berikutnya di China dengan performa lebih rendah dari versi global.
Nvidia sendiri menyatakan bahwa produk-produknya dirancang untuk kepentingan komersial dan sudah mendapat persetujuan dari otoritas terkait. Perusahaan ini bahkan sudah mempersiapkan dua produk baru, B30A dan RTX6000D, untuk pasar China yang akan dikirim kepada klien pada bulan September mendatang. Meskipun langkah ini menandai perubahan kebijakan yang signifikan dari pemerintah AS yang sebelumnya membatasi penjualan chip canggih ke China, namun kemungkinan adanya perdebatan baru di Washington tidak terhindarkan. Legislator dari kedua partai, Demokrat dan Republik, sebelumnya menolak kebijakan relaksasi ekspor chip AI dengan alasan dapat mengancam keunggulan teknologi AS di sektor kecerdasan buatan.
Di sisi lain, Nvidia dan pihak lain berpendapat bahwa menjaga klien China tetap menggunakan chip Nvidia penting agar mereka tidak beralih sepenuhnya ke produk dari pesaing seperti Huawei. Meskipun Huawei dikabarkan telah mencapai kemajuan dalam pengembangan chip, namun masih tertinggal dalam hal ekosistem perangkat lunak dan kemampuan memory bandwidth. Dengan demikian, kebijakan Trump ini bisa memicu debat baru di Washington mengenai penjualan chip AI ke China dan dampaknya terhadap industri teknologi global.