Berita  

Negara Barat Kecanduan Produk China: Buktinya!

TikTok, aplikasi yang sangat populer di negara Barat dan berada di bawah naungan ByteDance asal China, mendapatkan dukungan yang kuat dari masyarakat Eropa meskipun menghadapi ancaman pemblokiran di Amerika Serikat. Pendapatan TikTok di pasar Eropa melonjak signifikan, mencapai US$6,3 miliar atau setara dengan Rp 102,3 triliun, berdasarkan laporan Companies House. Platform ini berhasil meningkatkan pendapatannya lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2022 di berbagai negara seperti Inggris, Amerika Latin, dan Eropa.

Meskipun terjadi tuntutan hukum dan perdebatan serius di beberapa negara, TikTok terus berkembang dengan menghadapi berbagai tantangan. Komisi Eropa, otoritas Eropa, bahkan telah membuka proses hukum terhadap platform ini terkait risiko integritas pemilu dan dampak akun palsu pada hasil pemilu presiden 2024. Di sisi lain, regulator Inggris sedang menyelidiki kemungkinan penyalahgunaan data anak-anak oleh TikTok.

Untuk menyelesaikan masalah ini, TikTok meluncurkan inisiatif Project Clover dengan mendirikan pusat data di Norwegia dan merencanakan pembangunan pusat data kedua di Finlandia. Meskipun ada beberapa masalah yang harus dihadapi, TikTok terus berinovasi dan berkembang dalam menghadapi tekanan dari berbagai regulator di seluruh dunia.

Source link