Keamanan dalam dunia digital selalu menjadi perhatian utama dengan munculnya isu-isu terkait kebocoran data. Belum lama ini, Cybernews dan Forbes melaporkan bahwa lebih dari 16 miliar kredensial login bocor dan tersebar di seluruh dunia. Peretasan besar ini disebut sebagai darurat keamanan siber global yang memerlukan respons cepat. Spesialis keamanan mengungkapkan bahwa data yang bocor bukanlah hasil dari peretasan lama, melainkan data baru yang dikumpulkan melalui malware jenis infostealer yang mencuri informasi login secara diam-diam. Informasi yang bocor mencakup puluhan juta hingga lebih dari 3,5 miliar entri yang terstruktur dengan rapi, membuatnya rentan dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan.
Beberapa layanan populer seperti Apple, Google, Facebook, Telegram, GitHub, dan platform pemerintahan disebut-sebut sebagai target potensial dari kebocoran data ini. Guna mengamankan lebih lanjut koneksi Remote Desktop Protocol (RDP) Microsoft, penyedia keamanan sandi Specops mengidentifikasi 10 kata sandi paling umum yang digunakan oleh penyerang. Meskipun RDP menjadi metode praktis untuk mengakses PC dan server dari jarak jauh, namun juga menjadi sasaran empuk bagi penjahat siber. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan rumit sebagai langkah mitigasi keamanan.
Penelitian yang dilakukan Specops pada 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 1 miliar kata sandi dicuri oleh penjahat siber untuk digunakan dalam serangan. Banyak orang terbukti kurang memperhatikan keamanan kata sandi, terutama untuk sistem penting seperti RDP. Para organisasi yang memonitor server RDP telah melaporkan ratusan hingga ribuan percobaan login yang gagal setiap harinya oleh peretas, bot, dan geng ransomware. Kombinasi kata sandi yang sederhana membuat akses mudah dieksploitasi, mempercepat proses peretasan.
Di posisi teratas daftar kata sandi yang rentan dibobol oleh para penjahat adalah ‘123456’, diikuti oleh ‘1234’, ‘Password1’, ‘12345’, dan ‘P@ssw0rd’. Kata sandi yang terlalu umum digunakan dan mudah ditebak sangat meningkatkan risiko keamanan data. Menggunakan kata sandi yang kuat dengan kombinasi karakter serta menghindari pola prediktabilitas seperti urutan angka dapat membantu melindungi akun dari serangan siber. Kesadaran akan pentingnya keamanan data dan penggunaan kata sandi yang aman harus menjadi prioritas bagi setiap individu maupun organisasi dalam menjaga keamanan online.